Thursday, March 7, 2013

Tersesat Adalah Sebuah Petualang (END)

        Hal yang paling ditakutkannya saat itu hanyalah Bella,ia mengkhawatirkan kondisinya,Satria bahkan tidak memperdulikan keselematanya sendiri bahkan ia bersedia mati hanya untuknya,perasaan ingin melindungi semakin kuat dalam dirinya.Dengan sayup-sayup Satria membuka matanya,hari sudah pagi ia kaget mendapati dirinya di belengu,tangan dan kakinya diikat dengan tali sedang mulutnya dilakban agar ia tak bisa berteriak untuk meminta tolong,membuat dirinya tak bisa bergerak banyak,Satria melihat keseliling ternyata tempat itu masih ruangan yang sama seperti yang Satria dan Bella gunakan untuk beristirahat,ruangan yang sebelumnya penuh dengan banyak kardus besar namun sekarang ruangan itu tak berisi kardus lagi tetapi semacam kandang hewan yang didalamnya terdapat banyak hewan-hewan langka di sumatra seperti trenggiling,harimau dan lain-lain,Bella juga tertangkap ia juga dibelenggu seperti Satria,saat itu Bella masih tertidur,Satria berusaha membangunkannya dengan cara menyenggolnya,susah payah ia membangunkannya akhirnya Bella bangun juga,Ia amat kaget mendapati kondisinya seperti itu,beruntung mereka tak dilukai oleh orang-orang jahat itu.Tiba-tiba Satria ingat bahwa ia membawa pisau lipat disakunya dengan susah payah ia mencoba menggambil,butuh perjuangan untuk mengambilnya dengan tangan yang terikat seperti,namun akhirnya ia berhasil,di potongnya tali yang membelenggu tangan dan kakinya,kemudian Satria membebaskan Bella,setelah mereka akan pergi dari ruangan itu tiba-tiba harimau yang berada di dalam kandang perilakunya seakan memelas dan manja seperti seekor kucing peliharaan seolah sangat ingin dibebaskan karena merasa iba Satria akhirnya membebaskannya,dengan memakai jepit rambut milik Bella untuk membuka gembok pengunci pintu kandang Harimau tersebut yang caranya ia pelajari melalui internet dan voila pintu pun terbuka,Harimau itu terlihat sangat jinak pada Satria dan Bella ia bahkan tidak mengaum sama sekali pada mereka,Satria menamai Harimau itu "Bandi".Mereka mengajak Harimau tersebut keluar dari tempat itu bersama-sama.Dari balik pintu ruangan Satria melihat dua orang penjaga didepan yang membawa senjata api,mereka mengendap-endap selangkah demi selangkah tanpa suara sedikitpun,Satria menyuruh Bandi untuk mengigit kaki penjaga-penjaga tersebut,tak disangka ia mengerti apa yang diperintahkannya dan cara itu berhasil mereka berhasil lari dari rumah itu,mungkin rumah itu digunakan sebagai tempat penyimpanan penjualan hewan-hewan langka secara ilegal.Mereka bertiga berlari menjauh dari rumah itu secepat yang mereka bisa,Satria memegang tangan Bella supaya tetap bersamanya.Tiba-tiba ada satu orang yang mengejar mereka dan orang itu membawa senjata api,Satria sadar bahwa berlari terlalu beresiko sehingga ia memutuskan untuk bersembunyi di balik semak-semak hutan.Orang itu menembakkan senjatanya secara acak beberapa kali karena ia tak menemui mereka dimanapun kemudia berkata
   "Aku akan temukan kalian lalua aku akan jadikan kalian semua tubuh tanpa nyawa"lalu ia beranjak pergi
dua dari tembakan itu menyerempet lengan kiri Satria dan kaki kiri belakang Bandi,melihat hal itu Bella langsung panik ia sungguh mengkhawatirkan Satria,ia memakai sapu tangannya untuk menutup luka gores Satria yang cukup besar,sedangkan luka Bendi tidak terlalu parah seperti Satria dan ia masih bisa berjalan walaupun sedikit pincang,Satria sangat bersyukur bahwa salah satu dari tembakan tersebut tidak mengenai Bella.
       Mereka istirahat sebentar di di tempat itu,di tengah-tengah hutan yang lebat,hari sudah semakin siang,Bella melirik ke arlojinya jarum jam tepat menunjuk pukul dua belas siang,Bella duduk di sebelah Satria sambil merawat lukanya sedangkan bendi membaringkan badannya di depan mereka
    "Sudahlah Bella... lukaku ini tak apa kok cuma sedikit sakit,laki-laki itu harus kuat"kata Satria
    "Tapi ini darahnya banyak sekali lo.."jawabnya dengan khawatir
         Satria menjawab dengan yakin "Hmmmmn.. tak apa kok,kamu tenang saja Bell"
   "Eh Bella.. aku mau tanya sesuatu dong" tanya Satria sambil menahan sakit di lengannya
   Bella pun menjawab "Tanya apa  Sat?"
      "Kamu tau gak perasaan yang berdebar-debar saat kita dekat dengan seseorang"
              "Hmmmnn... maaf Sat aku nggak tau" jawab Bella dengan sedikit malu sebenarnya Bella mempunyai perasaan yang sama seperti yang Satria Rasakan padanya lalu Bella mencoba mengalihkan pembicaraan "Ayo lebih baik kita segera pergi dari sini,sebelum pemburu itu kembali lagi untuk menghabisi kita semua"
Muka Satria langsung lesu menegetahui Bella tak mempunyai perasaan yang sama dengannya,mereka segera beranjak pergi dari tempat itu.Hutan di siang hari memang cerah namun tetap teduh karena terhalang pohon-pohon besar yang rimbun,baju pramuka mereka sudah kotor akibat dua hari berkeliaran di hutan yang kotor ini.mereka berjalan pelan karena Satria dan Bendi masih,terluka tiba-tiba mereka menemukan Pos penjaga polisi hutan mereka pun segera berlari kesana dengan perasaan senang,disana mereka melaporkan rumah tempat penyimpanan hewan langka hasil perburuan ilegal.Polisi hutan langsung menggerebek rumah itu,menangkap semua penjahat lalu membebaskan hewan-hewan tersebut termasuk Bendi ke taman nasional Gunung Leuser,cukup berat rasanya berpisah dengan teman baru yang sudah akrab tapi mereka harus ikhlas melepaskan Bendi ke habitatnya,Setelah mengucapkan selamat tinggal pada Bendi tiba-tiba Bella memeluk Satria  kemudian berkata "Makasih ya Sat kamu udah selamatin kita berdua,kamu memang Ksatriaku hehe"
  Satria menjawab dengan sedikit malu "Iya sama-sama,Laki-laki itu harus tetapin janjinya"
   "iya dong..kamu mau nggak selamatin aku setiap hari ? jadi pacarku maksudnya.." tanya Bella
                              "ya mau lah.."jawab Satria dengan senang
              "Aku kira kamu nggak suka sama aku.. dasar.." kata Satria dengan nada mengejek
      "owalah itu cuma bercanda kok,aku kan mau bikin kejutan" jawab Bella
        Kemudian mereka berpegangan tangan sembari pulang dengan diantar oleh mobil Polisi hutan.Seluruh murid dan kakak pembina mencemaskan mereka namun mereka malah terlibat petualangan yang mengakibatkan pertemuan mereka.Di dalam bis mereka bercerita kepada semua anak atas apa yang mereka alami selama tersesat di hutan selama dua hari satu malam.Cinta memang bisa datang kapan saja dan dimana saja,bahkan disaat yang tidak tepat sekalipun,ini semua terjadi bukan karena kebetulan tapi adalah takdir kurang lebih seperti itulah kisah Satria dan Bella <3

No comments:

Post a Comment