Saturday, January 19, 2013

From Zero To Hero

          Masa-masa awal masuk SMP itu memang masih canggung karena belum mengenal siapa-siapa.Namun  lama kelamaan pasti akan terbiasa dan punya banyak teman.Aku melihat ada seorang anak dari kelasku,anak yang paling kecil dan pendek postur tubuhnya namun dia tetap percaya diri dan tidak Merasa minder sedikitpun.
         Awalnya aku kira masa SMP adalah masa sekolah yang menyenangkan tanpa ada masalah ataupun Gangguan,tapi tebakanku meleset,seiring berjalannya waktu anak-anak sudah mulai tidak canggung lagi,karena sudah mengenal banyak teman,termasuk aku.Mereka sudah mulai menunjukkan sifat asli masing-masing termasuk Djoko Hartianto,dia mulai nakal,dengan memanfaatkan badan tubuhnya yang besar.Djoko H mensalah gunakan badanya tersebut untuk memalak teman-teman sekelasku.bahkan terkadang ia juga senang memukul anak yang menolak untuk memberikan uang sakunya.Djoko wido seseorang yang kulihat di kelasku,yang paling pendek dan kecil itu juga terkadang sering menolak dan kadang juga mendapat pukulan dari Djoko H.Djoko W. masih cukup sabar dalam hal itu.
         Waktu terus berjalan.kini Djoko H. memperluas daerah pemalakannya menjadi ke seluruh kelas 7 dari kelas A sampai G.Aku pun juga sering kali di mintai uang,tapi aku tak terlalu berani untuk melawannya karena aku kalah postur tubuh,jadi aku berikan saja uangku itu.
         'brakkk' Djoko H. mendorong Djoko W. dengan keras hingga mengenai bangku-bangku.karena untuk sekian kalinya tidak mau memberikan uang sakunya.Djoko H. lebih suka memalak teman sekelas karena lebih dekat.kali ini Djoko W. sudah muak dengan kelakuannya selama ini tapi dengan terpaksa dia akhirnya memberikan uang kepadanya.Djoko W.terlihat geram kali ini,aku bisa melihat dari matanya dan tangannya yang mengepalkan tangannya terlihat seoalah ingin membalas apa yang telah ia lakukan padanya.
          ketika hari minggu aku secara tidak sengaja melewati rumah Djoko W. aku melihatnya sedang berlatih.berlatih bela diri.tangan dan kakinya di pukulkan ke samsak,dia terlihat sangat serius.gerakannya terlihat cepat dan sigap."Aku rasa dia niat sekali berlatih mungkin dia membayangkan bahwa samsak itu adalah Djoko H." ucapku dalam hati.aku lanjutkan jalan-jalanku menuju rumahku.
         Keesokan harinya seperti biasa Djoko H. memalak uang ke Djoko W. tapi dengan berpangku tangan Djoko W. menjawab "hhmmmnn kali ini tidak" "apa !!?? sudah mulai berani kamu melawanku" kemudia Djoko H. memukul Djoko W. namun kali ini dengan sigap ditangkis olehnya,ia berkata "Kalau mau bertarung jangan disini,aku tunggu kau di kuburan belakang sekolah,sepulang sekolah nanti,kita bertarung sampai mati dan yang kalah akan dikubur di sana" dengan sedikit takut karena mendegar tantangan  tersebut Djoko H. menjawab "Oke,baiklah,aku terima tantanganmu dan jangan kabur!" dengan pasti dan tanpa rasa takut sedikitpun Djoko W. menjawab "tidak akan"
         'Kringgg' bel pulang sekolah telah berbunyi.tentunya aku tidak mau melewatkan pertarungan ini.setelah menunggu guru-guru pulang.semua anak kelas 7 berbondong-bondong ke kuburan belakang sekolah setelah sampai mereka membuat lingkaran besar yang didalamnya ada Djoko H. dan Djoko W. "kita buat perjanjian ,kalau aku menang kamu tidak boleh lagi memalaki anak kelas 7 tapi kalau aku kalah kau tetap boleh memalak mereka semua" teriak Djoko W. Djoko H. langsung menjawabnya "Oke,cukup adil" penonton berteriak mendukung idola masing-masing.
        Djoko W. mulai memukul Djoko H.Dengan cepat dan keras dan ia lebih banyak mendapatkan kan keuntungan sebab lebih sering mengenai daripada Djoko H. mereka saling pukul memukul tendang menendang diatas kuburan.sorak sorai penonton merubah suasana kuburang yang sepi menjadi ramai.pertarungan lebih unggul Djoko W. sehingga penonton meneriakkan namanya dan membuatnya menjadi lebih bersemangat.niat,amarah dan rasa balas dendang membuatnya semakin kuat.Djoko W.mengakhiri pertarungan ini dengan satu pukulan keras tepat di wajahnya hingga mulut dan hidung Djoko H. mengeluarkan darah kemudian jatuh tersungkur tepat diatas kuburan.
        Ini adalah pertarungan luar biasa yang pernah kulihat dalam hidupku,pertarungan antara kebaikan dan kejahatan dan kebaikan pasti selalu menang.Aku kira Djoko W. akan meninggalkan Djoko H. di kuburan tapi ternyata aku salah Djoko W. membawanya ke puskesmas terdekat bersama teman-temannya ia bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya.
        Sejak saat itu kelas 7 menjadi aman dan tentram tanpa ada pemalakan lagi.Dipimpin oleh Djoko W. yang membasmi anak-anak seperti Djoko H.Djoko W. menjaga seluruh anak kelas 7 dengan baik ia pergunakan keahliannya di jalan yang benar.Djoko W. menunjukkan pada kita bahwa dari bukan siapa-siapa menjadi siapa-siapa (pahlawan) yaitu dengan niat dan sungguh-sungguh.


NB:cerita ini diambil dari kisah nyata seorang guru seni budaya bernama pak Budi ketika masa kecilnya.

1 comment: